Pentingnya Kecerdasan Emosional Pada Keterampilan Kepemimpinan
Istilah kepemimpinan (leadership) merujuk pada suatu
kemampuan seseorang dalam memimpin sekelompok orang atau organisasi. Pengertian
kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan di dalam diri seseorang
untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dimana tujuannya
adalah untuk mencapai target (goal) yang telah
ditentukan. Sedangkan pengertian pemimpin adalah seseorang yang diberi
kepercayaan sebagai ketua (kepala) dalam sistem di sebuah organisasi atau
perusahaan. Dengan begitu, maka seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk
memandu dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang. Seorang pemimpin dalam
menjalankan kepemimpinannya di dalam suatu organisasi atau perusahaan
membutuhkan banyak hal yang penting, salah satunya yaitu kecerdasan. Kecerdasan
merupakan suatu hal yang dibutuhkan dalam menentukan keberhasilan dan
efektivitas seseorang. Secara umum, penelitian menunjukkan bahwa pemimpin
memiliki nilai lebih tinggi daripada kebanyakan orang dalam tes kemampuan
kognitif, seperti tes IQ (Intelligence
Quotient), dan kemampuan kognitif berhubungan secara positif terhadap
kepemimpinan yang efektif. Selain itu, para pemimpin dan peneliti menyadari
pentingnya kecerdasan emosional, atau yang disebut juga dengan EQ (Emotional Quotient).
Sebuah kecerdasan emosional
dengan kepemimpinan ialah kemampuan dalam mengatur, mengelola, juga mengarahkan
suatu kepentingan kelompok di dalam kelompok itu sendiri agar dapat mencapai tujuan
kelompok tersebut. Istilah sebuah kecerdasan emosional dengan kepemimpinan
berkaitan dengan kecakapan, sikap, keterampilan juga peran terhadap apa yang
dipimpin. Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami,
mengidentifikasi, dan berhasil mengelola emosi dalam diri dan orang lain.
Pemimpin yang memiliki EQ yang tinggi dinilai lebih efektif oleh rekan kerja
dan juga bawahan. Adanya emosi merupakan hal yang penting dalam sebuah proses kepemimpinan.
Salah satu alasannya yaitu pemimpin memanfaatkan dan mengarahkan kekuatan emosi
untuk memperbaiki kepuasan diri pengikut, moral, dan motivasi, sehingga akan
mendapatkan hasil yang lebih baik dan meningkatkan keseluruhan efektivitas
organisasi atau perusahaan. Keadaan emosional pemimpin dapat mempengaruhi
sebuah tim, kelompok, dan organisasi; contohnya seperti saat pemimpin
mengeluarkan emosi positifnya seperti tersenyum, maka emosi positif tersebut
akan menular kepada anggotanya.
Terdapat 5 (lima) elemen utama dalam
kecerdasan emosional yaitu : kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi,
empati, dan keterampilan sosial.
1.
Kesadaran diri
Pemimpin dengan
kesadaran diri yang tinggi adalah pemimpin yang mengetahui apa yang sedang dia
rasakan, dan memahami bahwa emosi dan tindakan yang dilakukannya dapat
mempengaruhi orang sekelilingnya. Pemimpin dengan kesadaran diri yang tinggi
juga memiliki pemahaman yang jelas tentang kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya.
2.
Pengendalian diri
Pemimpin yang
memililiki pengendalian diri sangat jarang berkata kasar kepada orang lain,
membuat keputusan yang terburu-buru dan emosional, ataupun mengkompromikan
nilai-nilai yang mereka anut. Pemimpin dengan pengendalian diri selalu dapat
mengontrol dirinya dan tindakan yang dilakukannya.
3.
Motivasi diri
Pemimpin yang memiliki
motivasi diri adalah pemimpin yang secara konsisten mengejar tujuan-tujuan
mereka, dan memiliki standar yang tinggi atas kualitas kerja yang mereka
lakukan. Pemimpin dengan motivasi diri biasanya selalu optimis dan selalu
mencari sisi positif atas situasi yang sedang mereka hadapi.
4.
Empati
Pemimpin dengan empati
yang tinggi adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menempatkan diri
mereka dalam situasi orang lain. Mereka membantu anggota timnya untuk
mengembangkan diri, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan mau
mendengarkan keluhan mereka. Pemimpin dengan empati yang tinggi cenderung akan
mendapatkan respect dan loyalitas
dari anggota timnya.
5.
Ketrampilan sosial
Pemimpin yang memiliki
ketrampilan sosial yang tinggi biasanya juga adalah komunikator yang hebat.
Mereka terbuka untuk mendengarkan berita baik ataupun berita buruk. Pemimpin
dengan ketrampilan sosial yang tinggi biasanya mampu membangkitkan dukungan
dari anggota timnya, dan mampu untuk membangkitkan semangat anggota timnya
untuk terlibat dalam tugas-tugas baru.
Maka dari itu, diperlukan
peran pemimpin agar dapat menyadari pentingnya menjaga emosi, tidak hanya emosi
mereka sendiri tetapi juga membantu orang lain dalam mengelola emosi negatif
menjadi emosi yang positif sehingga dapat memberikan dampak yang lebih baik
dalam jalannya operasional dalam organisasi atau perusahaan. Adanya emosi juga
dapat mempengaruhi performa seseorang dalam melakukan suatu aktivitas atau
pekerjaan tertentu.
Komentar
Posting Komentar