Pentingnya Kecerdasan Emosional Pada Keterampilan Kepemimpinan

 

Sumber : https://www.dictio.id/t/apa-saja-faktor-yang-memengaruhi-kecerdasan-emosional/110872


Istilah kepemimpinan (leadership) merujuk pada suatu kemampuan seseorang dalam memimpin sekelompok orang atau organisasi. Pengertian kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan di dalam diri seseorang untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dimana tujuannya adalah untuk mencapai target (goal) yang telah ditentukan. Sedangkan pengertian pemimpin adalah seseorang yang diberi kepercayaan sebagai ketua (kepala) dalam sistem di sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan begitu, maka seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memandu dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang. Seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya di dalam suatu organisasi atau perusahaan membutuhkan banyak hal yang penting, salah satunya yaitu kecerdasan. Kecerdasan merupakan suatu hal yang dibutuhkan dalam menentukan keberhasilan dan efektivitas seseorang. Secara umum, penelitian menunjukkan bahwa pemimpin memiliki nilai lebih tinggi daripada kebanyakan orang dalam tes kemampuan kognitif, seperti tes IQ (Intelligence Quotient), dan kemampuan kognitif berhubungan secara positif terhadap kepemimpinan yang efektif. Selain itu, para pemimpin dan peneliti menyadari pentingnya kecerdasan emosional, atau yang disebut juga dengan EQ (Emotional Quotient).

Sebuah kecerdasan emosional dengan kepemimpinan ialah kemampuan dalam mengatur, mengelola, juga mengarahkan suatu kepentingan kelompok di dalam kelompok itu sendiri agar dapat mencapai tujuan kelompok tersebut. Istilah sebuah kecerdasan emosional dengan kepemimpinan berkaitan dengan kecakapan, sikap, keterampilan juga peran terhadap apa yang dipimpin. Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami, mengidentifikasi, dan berhasil mengelola emosi dalam diri dan orang lain. Pemimpin yang memiliki EQ yang tinggi dinilai lebih efektif oleh rekan kerja dan juga bawahan. Adanya emosi merupakan hal yang penting dalam sebuah proses kepemimpinan. Salah satu alasannya yaitu pemimpin memanfaatkan dan mengarahkan kekuatan emosi untuk memperbaiki kepuasan diri pengikut, moral, dan motivasi, sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih baik dan meningkatkan keseluruhan efektivitas organisasi atau perusahaan. Keadaan emosional pemimpin dapat mempengaruhi sebuah tim, kelompok, dan organisasi; contohnya seperti saat pemimpin mengeluarkan emosi positifnya seperti tersenyum, maka emosi positif tersebut akan menular kepada anggotanya.

Terdapat 5 (lima) elemen utama dalam kecerdasan emosional yaitu : kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial.

1.    Kesadaran diri

Pemimpin dengan kesadaran diri yang tinggi adalah pemimpin yang mengetahui apa yang sedang dia rasakan, dan memahami bahwa emosi dan tindakan yang dilakukannya dapat mempengaruhi orang sekelilingnya. Pemimpin dengan kesadaran diri yang tinggi juga memiliki pemahaman yang jelas tentang kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

2.    Pengendalian diri

Pemimpin yang memililiki pengendalian diri sangat jarang berkata kasar kepada orang lain, membuat keputusan yang terburu-buru dan emosional, ataupun mengkompromikan nilai-nilai yang mereka anut. Pemimpin dengan pengendalian diri selalu dapat mengontrol dirinya dan tindakan yang dilakukannya.

3.      Motivasi diri

Pemimpin yang memiliki motivasi diri adalah pemimpin yang secara konsisten mengejar tujuan-tujuan mereka, dan memiliki standar yang tinggi atas kualitas kerja yang mereka lakukan. Pemimpin dengan motivasi diri biasanya selalu optimis dan selalu mencari sisi positif atas situasi yang sedang mereka hadapi.

4.      Empati

Pemimpin dengan empati yang tinggi adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menempatkan diri mereka dalam situasi orang lain. Mereka membantu anggota timnya untuk mengembangkan diri, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan mau mendengarkan keluhan mereka. Pemimpin dengan empati yang tinggi cenderung akan mendapatkan respect dan loyalitas dari anggota timnya.

5.      Ketrampilan sosial

Pemimpin yang memiliki ketrampilan sosial yang tinggi biasanya juga adalah komunikator yang hebat. Mereka terbuka untuk mendengarkan berita baik ataupun berita buruk. Pemimpin dengan ketrampilan sosial yang tinggi biasanya mampu membangkitkan dukungan dari anggota timnya, dan mampu untuk membangkitkan semangat anggota timnya untuk terlibat dalam tugas-tugas baru.

Maka dari itu, diperlukan peran pemimpin agar dapat menyadari pentingnya menjaga emosi, tidak hanya emosi mereka sendiri tetapi juga membantu orang lain dalam mengelola emosi negatif menjadi emosi yang positif sehingga dapat memberikan dampak yang lebih baik dalam jalannya operasional dalam organisasi atau perusahaan. Adanya emosi juga dapat mempengaruhi performa seseorang dalam melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan tertentu.


 

Komentar

Postingan Populer